Tersembunyi di tengah hiruk pikuk Kota Palembang, tepatnya di Jl. Bukit Lama, Ilir Barat I, terdapat sebuah situs yang menyimpan jejak peradaban gemilang masa lampau: Bukit Siguntang. Bukit kecil ini, dengan ketinggian sekitar 29-30 meter dari permukaan laut, mungkin tidak terlalu menjulang, namun nilai historis dan spiritualnya begitu besar. Terletak sekitar 3 kilometer dari tepian Utara Sungai Musi dan sekitar 4 kilometer di sebelah Barat daya pusat Kota Palembang, Bukit Siguntang adalah bukti bisu kejayaan Kerajaan Sriwijaya, sebuah imperium bahari yang pernah menguasai Asia Tenggara. Secara administratif, situs ini termasuk dalam Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I.
Sejarah dan Legenda: Jejak Para Raja dan Pusat Kebudayaan
Bukit Siguntang bukanlah sekadar gundukan tanah; ia adalah situs arkeologi penting yang telah diakui sebagai salah satu pusat peradaban kuno di Palembang. Penemuan berbagai artefak bersejarah di area ini, seperti arca-arca Buddha dan prasasti, menunjukkan bahwa Bukit Siguntang dulunya adalah tempat pemujaan dan pusat kegiatan keagamaan pada masa Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-13 Masehi).
Menurut para ahli sejarah dan arkeolog, Bukit Siguntang diyakini sebagai tempat suci atau "bukit keramat"bagi masyarakat Sriwijaya. Ada dugaan kuat bahwa di sinilah tempat dimakamkannya tokoh-tokoh penting atau raja-raja Sriwijaya. Salah satu penemuan paling terkenal adalah arca Buddha Amoghapasa, yang kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta, dan fragmen prasasti-prasasti yang memberikan petunjuk tentang kehidupan dan keyakinan masyarakat Sriwijaya.
Selain bukti arkeologis, Bukit Siguntang juga kaya akan legenda dan mitos yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu legenda paling populer adalah bahwa Bukit Siguntang merupakan tempat bersemayamnya nenek moyang raja-raja Melayu, termasuk yang kemudian menurunkan raja-raja di Semenanjung Malaya dan Sumatera. Konon, di puncak bukit inilah, seorang pangeran dari Romawi (atau Persia) yang bernama Raja Chulan berlayar dan akhirnya mendirikan kerajaan di wilayah ini. Legenda ini, meskipun sulit dibuktikan secara historis, menunjukkan betapa pentingnya Bukit Siguntang dalam narasi identitas Melayu dan Palembang.
Meskipun tidak ada "pembangunan" dalam arti konstruksi modern, situs Bukit Siguntang telah mengalami upaya pelestarian dan penataan oleh pemerintah. Area ini dibersihkan, ditata menjadi taman arkeologi, dan dibangun fasilitas pendukung untuk pengunjung. Penemuan arca-arca dan peninggalan lainnya seringkali terjadi secara tidak sengaja oleh warga sekitar atau saat proyek pembangunan infrastruktur, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penggalian dan penelitian lebih lanjut oleh arkeolog.
Fakta Menarik dan Penemuan Penting di Bukit Siguntang
Situs Arkeologi Krusial: Bukit Siguntang adalah salah satu situs arkeologi terpenting di Sumatera Selatan. Penemuan-penemuan di sini memberikan petunjuk berharga tentang keberadaan dan kemajuan Kerajaan Sriwijaya.
Koleksi Arca Bersejarah: Beberapa arca penting ditemukan di Bukit Siguntang, termasuk:
Arca Buddha Duduk: Ditemukan pada tahun 1920-an, arca ini terbuat dari batu andesit dengan gaya Amarawati, India Selatan, yang menunjukkan hubungan perdagangan dan budaya Sriwijaya dengan India. Arca ini merupakan salah satu koleksi penting di Museum Nasional Jakarta.
Arca Buddha Amoghapasa: Meskipun arca ini juga penting, beberapa sumber menyebutkan arca ini ditemukan di daerah lain dan terkait dengan ekspedisi Dharmasraya. Namun, kehadiran arca-arca lain di Siguntang menegaskan nilai keagamaan situs ini.
Terdapat Makam Tokoh Penting: Di puncak Bukit Siguntang terdapat beberapa makam keramat yang diyakini sebagai makam raja-raja dan tokoh penting dari masa Sriwijaya. Makam-makam ini antara lain:
Makam Raja Sigentar Alam
Makam Putri Kembang Dadar
Makam Putri Rambut Selako
Makam Panglima Bagus Kuning
Makam Panglima Bagus Karang
Makam Pangeran Raja Batu Api Makam-makam ini menjadi lokasi ziarah bagi sebagian masyarakat dan menambah nilai spiritual situs.
Vegetasi Kuno: Meskipun terletak di tengah kota, area Bukit Siguntang masih memiliki beberapa pohon-pohon besar yang berusia tua, menambah kesan mistis dan alami pada situs ini.
Titik Pandang Terbaik: Dari puncak bukit, pengunjung dapat menikmati pemandangan Kota Palembang dari ketinggian, meskipun tidak terlalu tinggi.
Dampak bagi Masyarakat
Keberadaan Bukit Siguntang memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat Palembang:
Pusat Wisata Sejarah dan Religi: Bukit Siguntang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah, arkeologi, dan spiritualitas. Banyak peziarah datang untuk menghormati makam-makam keramat, sementara wisatawan umum datang untuk belajar tentang Sriwijaya dan menikmati suasana tenang. Hal ini berkontribusi pada pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Edukasi dan Pelestarian Sejarah: Situs ini berfungsi sebagai "perpustakaan hidup" yang memberikan edukasi tentang masa kejayaan Sriwijaya. Bagi pelajar dan peneliti, Bukit Siguntang adalah laboratorium terbuka untuk memahami peradaban maritim kuno. Upaya pelestarian situs ini juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya.
Pengembangan Kawasan Sekitar: Keberadaan Bukit Siguntang sebagai objek wisata dan situs bersejarah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sekitarnya. Pedagang souvenir, warung makan, dan jasa transportasi mendapatkan manfaat dari kunjungan wisatawan.
Simbol Kebanggaan Lokal: Bagi masyarakat Palembang, Bukit Siguntang adalah salah satu simbol kebanggaan akan akar sejarah dan identitas mereka sebagai keturunan peradaban besar Sriwijaya. Ini memperkuat rasa memiliki dan kecintaan terhadap kota.
Ruang Terbuka Hijau: Di tengah kepadatan kota, Bukit Siguntang berfungsi sebagai salah satu ruang terbuka hijau yang memberikan kesegaran dan ketenangan bagi pengunjung.
Cara Akses Menuju Bukit Siguntang
Bukit Siguntang mudah diakses karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Palembang:
Dengan Kendaraan Pribadi atau Taksi/Transportasi Online: Ini adalah cara paling nyaman untuk mencapai Bukit Siguntang. Anda bisa menggunakan peta digital dan mencari "Bukit Siguntang". Lokasinya berada di Jalan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I. Terdapat area parkir yang tersedia di dekat gerbang masuk situs.
Dengan Angkutan Umum (Trans Musi/BRT Palembang): Beberapa rute Trans Musi melewati area yang cukup dekat dengan Bukit Siguntang. Anda bisa mencari rute yang menuju ke arah Ilir Barat I atau jalan-jalan utama yang berdekatan. Setelah turun di halte terdekat, Anda mungkin perlu melanjutkan dengan ojek atau berjalan kaki sedikit, tergantung seberapa dekat halte tersebut.
Dengan Ojek Konvensional: Ojek adalah moda transportasi yang sangat fleksibel di Palembang dan bisa mengantar Anda langsung ke gerbang Bukit Siguntang dari mana saja di kota.
Kombinasi LRT dan Transportasi Lanjutan: Jika Anda datang dari Bandara atau area yang jauh, Anda bisa naik LRT Palembang dan turun di Stasiun Bumi Sriwijaya. Dari stasiun ini, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan taksi atau transportasi online (sekitar 10-15 menit perjalanan darat) menuju Bukit Siguntang.
Bukit Siguntang bukan hanya sebuah bukit, melainkan sebuah pusara sejarah yang hidup, tempat di mana legenda dan bukti arkeologis berpadu untuk menceritakan kisah kejayaan Sriwijaya. Mengunjungi Bukit Siguntang adalah merasakan aura spiritual dan merenungkan kembali jejak peradaban besar yang pernah berjaya di tanah Palembang.