logo palembang
Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno: Menyingkap Warisan Raja Pembawa Kedamaian di Palembang
history culture

Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno: Menyingkap Warisan Raja Pembawa Kedamaian di Palembang

May 25, 2025
0 min read

Di tengah kepadatan Kota Palembang, di kawasan Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, terdapat sebuah situs yang menjadi saksi bisu jejak para pemimpin Kesultanan Palembang Darussalam. Inilah Kompleks Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno, salah satu kekayaan arkeologi dan sejarah yang penting bagi kota. Berlokasi di Jl. Sultan Agung, berbatasan dengan lingkungan PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri), dan diindikasikan oleh keberadaan Masjid Sultan Agung yang menjadi penanda jarak, kompleks makam ini adalah permata tersembunyi yang mengundang untuk ditelusuri.

Sejarah dan Latar Belakang: Membangun Kembali Kekuatan Kesultanan

Kompleks makam ini adalah tempat peristirahatan terakhir bagi Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno (memerintah sekitar 1718-1727 M). Beliau adalah salah satu Sultan Palembang Darussalam yang memegang peran krusial dalam periode awal abad ke-18. Masa pemerintahannya dikenal sebagai periode konsolidasi dan pembangunan kembali setelah masa-masa gejolak dan konflik. Sultan Komaruddin berupaya keras untuk memulihkan stabilitas politik, menguatkan ekonomi kesultanan, dan menata kembali kehidupan beragama serta sosial masyarakat Palembang.

Meskipun informasi detail tentang "pembangunan" kompleks makam ini secara eksplisit tidak banyak tercatat seperti pembangunan masjid atau benteng, namun dapat diasumsikan bahwa kompleks ini dibangun pada masa pemerintahan beliau atau tak lama setelah wafatnya. Pembangunan kompleks makam bagi seorang Sultan adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi dan ritual kesultanan, mencerminkan penghormatan terhadap pemimpin dan keyakinan akan kehidupan setelah kematian. Desain dan material yang digunakan kemungkinan besar serupa dengan makam-makam bangsawan Palembang lainnya pada era tersebut, menggunakan campuran kapur, pasir, dan mungkin bahan perekat alami lain seperti putih telur, yang dikenal kokoh dan tahan lama.

Keberadaan makam Sultan Agung di kawasan 1 Ilir menunjukkan pola pemakaman bangsawan yang tersebar di beberapa titik strategis di Palembang, seringkali tidak jauh dari pusat-pusat kegiatan atau permukiman masyarakat pada masanya. Keterbatasan sumber sejarah yang detail mengenai konstruksi fisik makam ini adalah hal yang umum untuk situs-situs kuno, di mana fokus catatan lebih pada figur yang dimakamkan dan peristiwa yang terjadi.


Fakta Menarik dan Keunikan Kompleks Makam

Meskipun namanya hanya menyoroti Sultan Agung, kompleks ini adalah pemakaman keluarga dan kerabat kesultanan yang lebih luas:

  1. Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno: Beliau adalah figur sentral di kompleks ini. Masa pemerintahannya yang relatif singkat namun penuh tantangan dan upayanya untuk membawa kedamaian sangat penting bagi keberlanjutan Kesultanan Palembang Darussalam.

  2. Kekayaan Arkeologi: Kompleks ini dianggap sebagai salah satu "kekayaan arkeologi" Palembang karena menyimpan banyak makam kuno dengan nisan dan kijing (penutup makam) yang memiliki nilai historis dan artistik. Nisan-nisan ini seringkali dihiasi dengan ukiran kaligrafi Arab atau motif flora khas Palembang.

  3. Gaya Arsitektur Makam Tradisional: Makam-makam di sini umumnya mencerminkan gaya seni makam Islam tradisional Palembang. Nisan yang tegak dan kijing yang sederhana namun elegan menunjukkan pengaruh budaya Islam dan Melayu. Beberapa makam mungkin memiliki bentuk "kubah terbalik" atau "tengkurep" seperti yang ditemukan di Kawah Tengkurep, meskipun mungkin tidak semasif makam utama di sana.

  4. Keberadaan Makam Kerabat: Selain Sultan Agung, kompleks ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi beberapa kerabat dekat dan keturunan beliau, atau bahkan tokoh-tokoh penting lainnya dari Kesultanan Palembang Darussalam. Hal ini menjadikan kompleks ini sebagai situs genealogi penting bagi studi silsilah kesultanan.

  5. Berbatasan dengan PT. Pusri: Lokasi yang berbatasan dengan PT. Pusri (sebuah perusahaan pupuk besar) dan adanya Masjid Sultan Agung sebagai penanda, menunjukkan bagaimana lanskap kota telah berubah seiring waktu, dengan situs bersejarah yang berdampingan dengan industri modern. Keberadaan masjid dengan nama yang sama juga mengindikasikan penghormatan berkelanjutan terhadap Sultan.

  6. Situs Cagar Budaya: Kompleks Makam Sultan Agung telah diakui sebagai salah satu situs cagar budaya di Palembang, yang berarti dilindungi dan menjadi tanggung jawab pemerintah serta masyarakat untuk melestarikannya.


Dampak bagi Masyarakat

Meskipun mungkin tidak sepopuler Jembatan Ampera atau Masjid Agung, Kompleks Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno memiliki dampak penting bagi masyarakat Palembang:

  1. Pusat Ziarah dan Wisata Religi: Sama seperti makam-makam sultan lainnya, kompleks ini menjadi tujuan ziarah bagi sebagian masyarakat Muslim Palembang yang ingin mendoakan dan mengenang jasa para leluhur. Ini memperkaya daftar wisata religi di Palembang.

  2. Sumber Edukasi Sejarah Lokal: Makam ini menjadi situs penting bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk belajar tentang sejarah Kesultanan Palembang, khususnya periode pemerintahan Sultan Agung Komaruddin. Informasi dari situs ini melengkapi narasi sejarah Palembang secara keseluruhan.

  3. Pelestarian Warisan Budaya: Keberadaan dan pemeliharaan kompleks makam ini adalah wujud nyata dari upaya pelestarian warisan budaya yang tak ternilai. Ini memastikan bahwa bukti fisik dari keberadaan kesultanan dan tokoh-tokohnya tetap terjaga untuk generasi mendatang.

  4. Penguatan Identitas dan Kebanggaan Lokal: Mengenal dan mengunjungi makam leluhur atau pemimpin masa lalu dapat menumbuhkan rasa bangga dan identitas yang kuat terhadap akar sejarah Palembang. Ini memperkuat ikatan emosional dengan kota dan budayanya.

  5. Pusat Penelitian Sejarah: Bagi para sejarawan, arkeolog, dan genealog, kompleks makam ini adalah "lapangan data" yang penting untuk penelitian tentang silsilah kesultanan, praktik pemakaman, dan kehidupan sosial-politik pada masa tersebut.

  6. Nilai Spiritual: Bagi sebagian masyarakat, situs ini memiliki nilai spiritual yang mendalam, dianggap sebagai tempat yang tenang untuk merenung dan berdoa.


Cara Akses Menuju Kompleks Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno

Makam Sultan Agung terletak di kawasan 1 Ilir, yang mungkin tidak sepadat pusat kota, tetapi cukup terjangkau:

  1. Dengan Kendaraan Pribadi atau Taksi/Transportasi Online: Ini adalah cara paling nyaman. Anda bisa menggunakan aplikasi peta digital dan mencari "Makam Sultan Agung Komaruddin" atau "Jl. Sultan Agung, 1 Ilir". Lokasinya berada di kawasan perumahan atau permukiman padat. Pastikan untuk menanyakan arah yang tepat kepada warga sekitar jika Anda merasa bingung. Tersedia area parkir sederhana di sekitar kompleks makam.

  2. Dengan Angkutan Umum Lokal (Angkot/Bus Kota): Anda bisa mencari angkutan umum dengan rute yang melewati Jl. Sultan Agung atau jalan-jalan utama di kawasan 1 Ilir/Kecamatan Ilir Timur II. Beberapa rute angkot akan melewati daerah tersebut. Setelah turun di titik terdekat, Anda mungkin perlu melanjutkan dengan berjalan kaki singkat atau menggunakan ojek.

  3. Dengan Ojek Konvensional: Ojek adalah pilihan transportasi yang sangat fleksibel di Palembang dan bisa mengantar Anda langsung ke gerbang kompleks Makam Sultan Agung dari mana saja di kota.

  4. Kombinasi LRT dan Transportasi Lanjutan: Jika Anda menggunakan LRT Palembang, Anda bisa turun di Stasiun Ampera. Dari Stasiun Ampera, Makam Sultan Agung berjarak sekitar 3-4 kilometer ke arah utara. Anda perlu melanjutkan perjalanan dengan taksi, transportasi online, atau ojek dari stasiun.

Kompleks Makam Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno adalah salah satu permata tersembunyi dalam kekayaan sejarah Palembang. Mengunjunginya adalah sebuah perjalanan untuk menyelami kisah seorang Sultan yang berjuang membawa kedamaian dan kemajuan, serta mengapresiasi warisan arsitektur dan spiritual Kesultanan Palembang Darussalam yang masih bertahan hingga kini.

Tags

history culture

Share This Article

Subscribe to Our Newsletter

Get notified about new articles on history culture and other topics.

Popular Tags

FoodCultureReligionTraditionsHistoryGlobalHeritageModern