Jika Anda berkunjung ke Palembang, jangan lewatkan Martabak HAR. Hidangan ini bukan sekadar martabak biasa, melainkan ikon kuliner Palembang yang telah melegenda, memikat lidah dengan keunikan rasa dan cara penyajiannya. Martabak HAR adalah perpaduan sempurna antara martabak telur dengan kuah kari yang kaya rempah.

Sejarah Singkat Martabak HAR
Martabak HAR adalah singkatan dari Martabak Haji Abdul Razak. Nama ini diambil dari pendirinya, Haji Abdul Razak, seorang keturunan India yang merantau ke Palembang pada tahun 1947. Ia membawa resep martabak telur khas India dan memodifikasinya dengan kuah kari khas Palembang yang kaya rempah. Sejak saat itu, Martabak HAR menjadi sangat populer dan diakui sebagai salah satu kuliner wajib di Palembang. Hingga kini, resep aslinya tetap terjaga dan menjadi rahasia keluarga.
Keistimewaan Martabak HAR
Martabak HAR memiliki ciri khas yang membedakannya dari martabak telur lainnya:
Martabak Telur Tebal: Adonan kulit martabak yang tipis diisi dengan kocokan telur bebek (atau telur ayam) yang cukup banyak, kadang dicampur irisan bawang bombay atau daun bawang. Martabak ini digoreng hingga bagian luarnya renyah namun isian telurnya lembut dan tebal.
Kuah Kari Khas: Inilah bintang utama yang membuat Martabak HAR istimewa. Kuah kari berwarna kuning kecokelatan ini terbuat dari santan yang dimasak dengan berbagai rempah seperti kunyit, ketumbar, jintan, jahe, lengkuas, serai, dan daun kari. Rasa kuah ini gurih, sedikit pedas, dan kaya akan aroma rempah. Kadang di dalamnya terdapat potongan kentang atau daging.
Acar dan Cabai Hijau: Martabak HAR disajikan dengan acar timun dan wortel serta irisan cabai hijau sebagai pelengkap untuk menambah kesegaran dan sedikit rasa pedas.
Cara menikmatinya adalah dengan memotong martabak menjadi beberapa bagian, lalu disiram dengan kuah kari yang melimpah. Perpaduan gurihnya martabak dengan kaya rasa kuah kari menciptakan sensasi yang luar biasa di lidah.
Martabak HAR: Ikon Kuliner Palembang
Martabak HAR tidak hanya populer sebagai sarapan, tetapi juga sebagai santapan malam atau makan siang. Cabang-cabangnya tersebar di seluruh Palembang dan selalu ramai pengunjung, menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara martabak ini dengan identitas kuliner Palembang. Martabak HAR adalah bukti nyata bagaimana perpaduan budaya dapat menciptakan mahakarya kuliner yang tak lekang oleh waktu.