Pempek: Kekayaan Rasa dari Sungai Musi

Siapa yang tak kenal pempek? Kuliner khas Palembang ini telah mendunia, memikat lidah dengan keunikan rasa dan teksturnya yang kenyal. Lebih dari sekadar makanan, pempek adalah cerminan kekayaan budaya dan sejarah kota Palembang yang berjuluk "Bumi Sriwijaya."

Sejarah Singkat Pempek
Asal-usul pempek konon berawal dari abad ke-16, ketika seorang "pek-apek" atau kakek-kakek keturunan Tionghoa mengamati melimpahnya ikan di Sungai Musi. Ia kemudian berinisiatif mengolah ikan tersebut dengan tepung sagu agar lebih awet dan mudah dikonsumsi. Dari sinilah, nama "pempek" diyakini berasal, yang merupakan gabungan dari panggilan "pek-apek" dan cara penyajiannya.
Beragam Jenis Pempek dan Cuko Khasnya
Keistimewaan pempek tidak hanya terletak pada adonannya, tetapi juga pada keberagaman jenisnya. Beberapa varian yang paling populer antara lain:
Pempek Kapal Selam: Ini adalah primadona! Bentuknya besar dengan isian telur ayam di dalamnya, menyerupai kapal selam.
Pempek Lenjer: Berbentuk silinder panjang, cocok dipotong-potong dan disantap bersama keluarga.
Pempek Adaan: Bulat seperti bakso, digoreng hingga garing di luar namun tetap lembut di dalam.
Pempek Kulit: Dibuat dari campuran kulit ikan, menghasilkan tekstur yang lebih renyah dan aroma khas.
Pempek Keriting: Dinamakan sesuai bentuknya yang keriting dan unik.
Pempek Pastel: Berisi irisan pepaya muda yang ditumis, memberikan sensasi rasa manis gurih.
Namun, pempek tak akan lengkap tanpa cuko. Saus berwarna hitam pekat ini adalah kunci kenikmatan pempek. Cuko terbuat dari perpaduan gula merah, asam jawa, bawang putih, cabai rawit, dan ebi (udang kering). Rasa pedas, manis, asam, dan gurihnya yang seimbang menciptakan harmoni sempurna saat berpadu dengan gurihnya pempek. Setiap penjual pempek memiliki resep cuko rahasia mereka sendiri, menjadikan cita rasa cuko sebagai identitas tersendiri.
Proses Pembuatan Pempek
Meskipun terlihat sederhana, pembuatan pempek membutuhkan keahlian khusus. Ikan air tawar, umumnya ikan belida atau gabus, menjadi bahan utama. Daging ikan digiling halus, lalu dicampur dengan tepung sagu, air, telur, dan sedikit garam. Adonan ini kemudian dibentuk sesuai jenis pempek yang diinginkan dan direbus hingga matang, lalu digoreng. Kualitas ikan segar dan perbandingan tepung sagu yang tepat adalah rahasia untuk menghasilkan pempek yang kenyal namun tidak keras.
Pempek: Lebih dari Sekadar Makanan
Bagi masyarakat Palembang, pempek adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ia disajikan dalam berbagai acara, mulai dari sarapan, makan siang, hingga camilan sore. Di setiap sudut kota Palembang, mudah ditemukan penjual pempek, dari warung kaki lima hingga restoran mewah. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara pempek dan identitas Palembang.
Kini, pempek tidak hanya dinikmati di Palembang. Melalui diaspora masyarakat Palembang dan kepopuleran kuliner Indonesia, pempek telah menyebar ke seluruh Nusantara bahkan mancanegara. Kelezatan pempek telah menjadi duta kuliner Indonesia yang berhasil memikat hati para pencinta makanan di seluruh dunia.
